Pagi ini udara sangat dingin membuat orang orang malas untuk
pergi keluar.orang orang lebih memilih untuk tetap dirumah dan kembali menarik selimut untuk tidur.tapi dia
lebih memilih pergi keluar rumah.seseorang dengan celana training hitam,jaket hitam dan sepatu merah sedang jogging di pesisir pantai.
“huh..hah...huh...hah....”
Ia langsung berbaring di pantai pandangannya melihat langit,detak jantungnya bergerak cepat,nafasnya tidak beraturan dan keringat bercucuran.
“aaaarrrggh !” teriak Al dengan kencang.
Lalu seseorang yang sedang jogging lewat pesisir pantai dan melihat Al sedang berbaring lalu ia menghampirinya.
“hei lo lagi ngapain disini ?” Rei menepuk pundak Al dan ia pun terkejut ada Rei disampingnya.
“l..l..lo kok ada
disini ?” tanya Al dengan heran.
“hahaha gue tiap minggu
selalu jogging lewat sini”
“Lo suka sepak bola Rei ?”
“Suka gue juga ikut
esksul bola,kenapa lo tiba tiba nanya begitu ?”
“engga,gue cabut dulu
yah”
Al langsung pergi meninggalkan Rei yang masih bingung tentang apa yang ditanyakan oleh Al tadi.
“dia kenapa yah aneh banget hari ini ?”
**
SMA 45 tidak begitu hebat di bidang Olahraga bahkan dalam
rekor bertanding mereka selalu kalah,imbang dan belum pernah menang dalam
pertandingan uji coba atau kompetisi. Siang itu pak Taufik pergi melatih ekskul
sepak bola ia ditemani Tami sebagai Asisten pelatih.SMA 45 tidak mempunyai
pelatih khusus sepak bola dikarenakan minimnya prestasi mereka pun menunjuk Pak Taufik sebagai
pelatih tim.
“Ok anak anak latihan kali ini beda dari biasanya hari ini kita full latihan fisik”
“lah pak ga ada mini
game ? ga main bola juga dong ?” keluh salah seorang pemain.
“iya,hari ini kalian lari keliling lapangan 10 putaran
setelah itu kumpul membentuk lingkaran”
“gila 10 keliling banyak banget banget pak”
“jadi gini bapak liat
pertandingan kemarin kalian kalah teknik
dan stamina bermain maka dari itu fisik
serta teknik bermain kalian harus ditingkatkan lagi”
Semua pemain mendengarkan instruksi pelatih dan langsung berlari mengelilingi lapangan.sementara itu pak Taufik dan Tami duduk sambil memperhatikan para pemain yang sedang berlari.
“Kamu tau kenapa tim kita ga pernah menang ?” tanya Pak Taufik.
“permainan tim kita
kurang bagus pak ?” jawab Tami dengan singkat.
“salah satu nya itu
tapi yang paling utama ialah pemain lini tengah atau jendral lapangan”
“maksud bapak ?”
“iya... kita butuh
seorang playmaker untuk menjalankan permainan kita dan untuk mendobrak
pertahanan lawan”
“bukannya udah ada
Arif pak ?”
“memang Arif seorang
playmaker tapi perannya dilapangan kurang memberi kontribusi bagi para pemain kalau saja ada pemain seperti itu mungkin
permainan kita akan jauh lebih baik”
Pak Taufik langsung berdiri dan pergi ke tengah lapangan untuk memberikan pelatihan kepada para pemain sementara itu Tami masih duduk dan merenungkan apa yang dibicarakan oleh pak Taufik tadi.
“ok anak anak latihan kali ini cukup sampai disini minggu depan kita akan ada latih tanding”
“lawan mana pak ?”
“kita liat aja nanti”
Pak Taufik serta para pemain pulang dan di sepanjang jalan pulang Tami terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Pak Taufik.sampai di sebuah taman tami melihat seseorang dengan sweater merah celana jeans hitam dan sepatu hitam sedang duduk di sebuah ayunan.
“Rei ? lo kenapa ga latihan tadi ?” Tami menepuk pundak Rei.
“Eh lo Tam,gue
ketiduran tadi terus gue liat jam udah telat banget buat latihan jadinya gue
kesini deh”
“minggu besok kita ada
latih tanding Rei, datang ya”
“lawan mana ?”
“Pak Taufik ga ngasih tau lawan mana nya”
Lalu Tami duduk disamping Rei sambil memegang dagu dengan kedua tangannya dan masih memirkan apa yang dibicarakan pak Taufik di lapangan.
“Lo kenapa Tam ?”
“gue kepikiran apa
yang diomongin pak Taufik ke gue di lapangan tadi Rei”
“pak Taufik ngomong
apa? ”
“sebenernya permainan
tim kita cukup bagus cuma kita ga punya pemain yang bisa mengatur permainan pak
Taufik bilang tim kita butuh Playmaker”
“gue juga ngerasain
gitu sih”
**
Malam itu Al sendirian di kamarnya menatap langit langit
kamar sambil mendengarkan musik dan kembali mengingat kejadian waktu di SMA
BaktiJaya.SMA BaktiJaya dikenal sebagai SMA dengan talenta muda sepak bola yang
berbakat tidak sembarang orang bisa masuk SMA tersebut.dan peraturan disana sangatlah
ketat para siswa disana sangatlah disiplin.banyak sekali prestasi yang diraih
oleh SMA tersebut.Al adalah seorang pemain bola yang berbakat dan juga
pintar.dia juga sempat menjadi kapten di BaktiJaya tapi tidak lama dia mengundurkan
diri dari SMA BaktiJaya karena dia gagal mengeksekusi tendangan penalty dilaga final yang membuat tim SMA
BaktiJaya harus menerima kekalahan.
“kamu kenapa Al ?“ tanya ibunya yang masuk kamarnya.
“aku gpp kok mah....”
“kamu pasti melamun yah
? inget kejadian waktu di BaktiJaya” tebak ibunya dan Al cuma diam
tidak menjawab pertanyaan ibunya itu.
“kamu jangan merasa
terbebani oleh semua ini,kamu mungkin gagal di BaktiJaya tapi jadikan itu
sebagai motivasi buat kamu supaya kedepannya bisa lebih baik lagi dan inget
pesan ayah jadilah lelaki yang kuat”
Ibunya Al menepuk pundaknya lalu pergi keluar kamarnya dan Al lagi lagi terdiam dengan apa yang barusan diucapkan oleh ibunya tadi.
Gerbang sekolah hampir ditutup oleh satpam Dimas pun segera
berlari menuju Gerbang sekolah dan berhasil masuk tepat waktu sebelum gerbang
ditutup dan dia langsung berlari menuju kelas untungnya jam pelajaran pertama
guru belum masuk kelas.
“gila lo jam segini baru datang kemana aja lo ?”
“gu..gu..gue kesiangan
semalem gue begadang nonton bola” jawab
dimas yang masih kecapean.
“udah tau lo pagi ini
sekolah malah begadang lagi”
“eh Rei,Tami sama Al
kemana ?”
“Al ga masuk Rei sama
Tami lagi ke Kantor manggil guru buat masuk kelas ”
“Rei,Al kenapa yah hari ini ga masuk ?” tanya Tami.
“mungkin sakit tapi
gatau juga coba aja nanti kita ke rumahnya”
Setelah pulang sekolah Rei bersama Tami dan Dimas pergi kerumahnya Al sesampai dirumahnya Al ibunya bilang kalau Al tadi pagi berangkat ke sekolah.
“lah kemana perginya Al” semua terlihat bingung.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing dan dijalan pulang tami melihat Al dari kejauhan sedang bermain bola sendirian di taman,Tami pun langsung menghubungi Rei.
“Hallo Rei kita udah dapet apa yang dibutuhkan oleh tim ini”
“dibutuhkan oleh tim
?” Rei bingung dengan apa yang dimaksud Tami.
“iya Rei Playmaker tim
SMA 45” Tami langsung mengakhiri panggilan tersebut dan langsung pulang ke
Rumah.
meskipun gue ga ngerti dan ga tertarik bola.. hal itu ga ngurangi rasa penasaran gue sama tulisan yang menarik ini. ditunggu lanjutannya Do
ReplyDeleteiya des makasih ga cuma bola kok nanti ada bagian romance,comedy tunggu aja :D
ReplyDelete